Sejarah adalah ilmu tentang asal-usul dan perkembangan
masyarakat yang memiliki arti penting sebagai pengalaman masa lampaunya,
sedangkan Pendidikan Sejarah merupakan suatu proses internalisasi nilai-nilai,
pengetahuan dan keterampilan kesejarahan dari serangkaian peristiwa yang
dirancang dan disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung
terjadinya proses belajar peserta didik (Gagne dan Briggs, 1979).
Mata pelajaran Sejarah bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut;
a)
Mengembangkan pemahaman tentang diri sendiri,
masyarakat, dan bangsanya.
b)
Mengembangkan rasa kebangsaan, cinta tanah air, dan
penghargaan terhadap hasil dan prestasi bangsa.
c)
Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya
konsep waktu dan ruang dalam berfikir kesejarahan.
d)
Mengembangkan kemampuan berpikir sejarah (historical thinking), keterampilan
sejarah (historical skills), dan
wawasan terhadap isu sejarah (historical
issues), serta menerapkan kemampuan, keterampilan dan wawasan tersebut
dalam kehidupan masa kini
e)
Mengembangkan perilaku yang didasarkan pada nilai dan
moral yang mencerminkan karakter diri, masyarakat dan bangsa.
f)
Menanamkan sikap berorientasi kepada masa kini dan
masa depan.
g)
Memahami dan mampu menangani isu-isu kontroversial
untuk mengkaji permasalahan yang terjadi di lingkungan masyarakatnya.
h)
Mengembangkan pemahaman internasional dalam menelaah
fenomena aktual dan global.
Peminatan sejarah pada kurikulum 2013 diatur sebagai
bagian dari keinginan para siswa untuk mengikuti pelajaran yang diminatinya
diluar dari pelajaran-pelajatran penjurusan yang telah dilakukannya.
Pembelajaran sejarah pada peminatan tidak serta merta sama dengan pembelajaran
pada pelajaran non peminatan. Sejarah peminatan harus ditekankan pada produk sebagai
hasil dari pengajaran peminatan tersebut berdasarkan hasil pengajaran yang
telah dilakukan. Produk bisa berupa laporan dan berbagai bentuk hasil lain yang
berhubungan dengan materi sejarah peminatan ini.
Mata
pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas meliputi Prinsip Dasar Ilmu
Sejarah, Sejarah Indonesia sejak masa Pra aksara sampai dengan Masa Reformasi,
dan Sejarah Dunia sejak masa Peradaban Kuno sampai dengan Revolusi Teknologi
Informasi dan Komunikasi, dengan rincian sebagai berikut;
- Prinsip dasar ilmu sejarah
- Peradaban awal masyarakat dunia dan Indonesia
- Perkembangan negara-negara tradisional di Indonesia
- Indonesia pada masa penjajahan
- Revolusi besar dunia dan pengaruhnya
- Kebangkitan heroisme dan kebangsaan Indonesia
g.
Proklamasi
dan perkembangan negara kebangsaan Indonesia.
h.
Perjuangan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia
i.
Dunia
pada masa Perang Dingin dan perubahan poilitik global
j.
Indonesia
pada masa Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin
k.
Indonesia
pada masa Orde Baru
l.
Indonesia
pada masa Reformasi
m.
Indonesia
dan Dunia pada masa Revolusi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kompetensi yang dikembangkan di dalam pembelajaran sejarah,
yaitu;
Kelas
|
Kompetensi Tertinggi
|
X
|
·
Menganalisis keterkaitan antara dua atau lebih faktor
|
XI
|
·
Menganalisis
untuk menentukan pokok pikiran (konsep/teori)
·
Mengevaluasi berdasarkan kriteria internal
|
XII
|
·
Mengevaluasi berdasarkan kriteria standar (eksternal yang berlaku secara umum)
·
Mencipta (originalitas)
|
Pembelajaran
sejarah disini dikembangkan dalam dua prinsip pembelajaran dan prinsip asesmen
a. Prinsip-prinsip pembelajaran:
1).
Umum:
(a) Mengamati: melihat, mengamati,
membaca, mendengar, menyimak baik tanpa maupun dengan alat
(b) Menanya:
·
mengajukan pertanyaan dari yang faktual sampai
yang bersifat hipotesis
·
diawali dengan bimbingan guru sampai dengan
mandiri sehingga menjadi kebiasaan
(c) Mengeksplorasi:
·
menentukan data yang diperlukan dari pertanyaan
yang diajukan
·
menentukan sumber data (benda, dokumen, buku,
eksperimen)
·
mengumpulkan data
(d) Mengasosiasi:
·
menganalisis data dalam bentuk membuat kategori,
menentukan hubungan antardata/kategori
·
menyimpulkan dari hasil analisis data dimulai
dari unstructured-uni structure-multy
structure-complicated structure
(e) Mengkomunikasikan:
·
menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk
lisan, tulisan, diagram, bagan, gambar atau media lainnya.
2). Khusus:
(a)
Pembelajaran difokuskan untuk mengembangkan kemampuan
berpikir dan keterampilan sejarah sehingga peserta didik memahami konsep-konsep
utama sejarah, menguasai keterampilan dasar sejarah, dan memantapkan penggunaan
konsep utama dan keterampilan dasar ketika mereka mempelajari berbagai
peristiwa sejarah
(b) Setiap
peristiwa sejarah dirancang sebagai kegiatan pembelajaran yang utuh dan
mendalam, baik dilakukan secara kelompok atau individual. Hasil pendalaman
tersebut dipaparkan di depan kelas sehingga peserta didik lain memiliki
pengetahuan dan pemahaman peristiwa sejarah lainnya secara garis besar, berdasarkan
laporan kelas peserta didik.
(c) Proses
pembelajaran sejarah memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menggunakan
berbagai sumber baik buku teks, buku referensi, dokumen, nara sumber, atau pun
artefak serta memberi kesempatan yang luas untuk menghasilkan “her or his own histories” (Borries,
2000)
c. Prinsip-prinsip asesmen:
Prinsip-prinsip asesmen
dalam mata pelajaran Sejarah, antara lain;
1. Menentukan
aspek dari hasil belajar Sejarah yang sudah dan belum dikuasai peserta didik
sesudah suatu proses pembelajaran.
2. Umpan
balik bagi peserta didik untuk memperbaiki hasil belajar yang kurang atau belum
dikuasai.
3. Umpan
balik bagi guru untuk memberikan bantuan bagi peserta didik yang mengalami
masalah dalam penguasaan pengetahuan, kemampuan, nilai dan sikap.
4. Umpan
balik bagi guru untuk memperbaiki perencanaan pembelajaran berikutnya.
5. Aspek-aspek
yang dinilai/dievaluasi mencakup;
·
pengetahuan dan pemahaman tentang
peristiwa sejarah
·
kemampuan mengkomunikasikan pemahamannya
mengenai peristiwa sejarah dalam bahasa lisan dan tulisan
·
kemampuan menarik pelajaran/nilai dari
suatu peristiwa sejarah
·
kemampuan menerapkan pelajaran/nilai
yang dipelajari dari peristiwa sejarah dalam kehidupan sehari-hari
·
kemampuan melakukan kritik terhadap
sumber dan mengumpulkan informasi dari sumber
·
kemampuan berfikir historis dalam
mengkaji berbagai peristiwa sejarah dan peristiwa politik, sosial, budaya,
ekonomi yang timbul dalam kehidupan keseharian masyarakat dan bangsa
·
memiliki semangat kebangsaan dan
menerapkannya dalam kehidupan kebangsaan
Untuk itu dapat
digunakan berbagai model asesmen hasil belajar yang mampu memberikan informasi
hasil belajar tersebut seperti SOLO Taksonomy dan Performance assessment, dan port-folio
assessment yang sangat baik digunakan
untuk asesmen yang berkenaan dengan tujuan mendapatkan informasi kemampuan
peserta didik dalam berpikir sejarah, keterampilan sejarah, nilai dan sikap
yang terbentuk dari proses pembelajaran sejarah. Untuk mendapatkan informasi mengenai
penguasaan berbagai fakual penting peristiwa sejarah dapat digunakan model
tersebut dan tes dengan bentuk soal objektif. Untuk Kompetensi inti dan Kompetensi Dasar Peminatan dapat DIDOWNLOAD DISINI
Sumber. Workshop kesejarahan guru sejarah
Sumber. Workshop kesejarahan guru sejarah