Pada tanggal 21 samapi dengan 24 Oktober 2014 Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya melakukan kegiatan workshop sejarah bagi guru-guru sejarah di Kalimantan Tengah. Workshop ini membahas mengenai pembelajaran sejarah pada kelas XI peminatan Ilmus Sosial. Sejarah peminatan memang menjadi beban bagi kebanyakan guru sejarah di Kalimantan Tengah, karena bahan ajar atau buku yang belum sampai pada guru apalagi siswa. Berbeda dengan Workshop yang diadakan di tahun sebelumnya, kali ini workshop menitik beratkan pada kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran saintifik dengan model penilaian autentik. Tahun ini RPP tidak lagi menjadi fokus hasil dari pembelajaran yang dilakukan dalam workshop ini. Memang ada RPP hasil dari kegiatan ini bisa diambil di LINK BERIKUT, RPP yang ada merupakan contoh jadi buat teman-teman guru sejarah di provinsi Kalimantan Tengah yang belum mendapatkan bisa cek dan bagi guru yang lain bisa sebagai pembanding terima kasih.
Minggu, 26 Oktober 2014
Rabu, 01 Oktober 2014
Modul Sejarah Peminatan Kelas XI
Masih banyak tugas dalam mengajarkan peminatan sejarah kelas XI program Ilmu Sosial, terutama pada pengadaan bahan ajar dalam hal ini modul sejarah peminatan. Guna menunjang pengajaran peminatan biasanya seperti diadakan pada tahun 2013 diadakan workshop sejarah peminatan bagi mata pelajaran sejarah peminatan. Akan tetapi menurut informasi yang saya peroleh workshop sejarah peminatan untuk akhir tahun ini kemungkinan tidak diadakan untungnya telah diberikan modul sejarah peminatan yang mungkin beberapa guru belum memilikinya. Untuk membantu bapak ibu guru maka dibawah ini saya berikan link buat modul sejarah peminatan semoga bermanfaat.
Modul Sejarah Peminatan:
2. Daftar Isi
3. Isi
Sabtu, 19 Juli 2014
Kumpulan PERMENDIKBUD Kurikulum 2013
Yang butuh permen-permen mengenai penerapan Kurikulum 2013 bisa AMBIL DISINI
RESUME PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 13 – 17 JANUARI 2014 DI RAWAMANGUN JAKARTA TIMUR
A. RASIONAL PENGEMBANGAN
KURIKULUM 2013
Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (19)
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan
Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006
yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Pengembangan
kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang dihadapi, baik
tantangan internal maupun tantangan eksternal.
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan
dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan)Standar Nasional
Pendidikan yang meliputi standar pengelolaan, standar biaya, standar sarana
prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi, standar
proses, standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan. Tantangan internal
lainnya terkait dengan faktor perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari
pertumbuhan penduduk usia produktif.
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan
dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi
masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena
negatif yang mengemuka.
Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat
terwujud apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir. Pergeseran itu
meliputi proses pembelajaran sebagai berikut:1)dari berpusat pada guru menuju
berpusat pada siswa;2)dari satu arah menuju interaktif; 3)dari pasif menuju
aktif-menyelidiki; 4)dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata; 5)dari
pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim; 6)dari alat tunggal
menuju alat multimedia; 7)dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif;
8)dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan; 9)dari penyampaian
pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.
B. ELEMEN
PERUBAHAN KURIKULUM 2013
Perubahan kurikulum 2013 meliputi beberapa elemen, antara lain:1) Kompetensi
Lulusan : Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard
skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan; 2)Kedudukan
Mata Pelajaran : Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran
berubah menjadi matapelajaran dikembangkan dari kompetensi; 3)Pendekatan
: Tematik Terpadu dalam semua mata pelajaran.
Selain hal di atas perubahan juga tentang Struktur Kurikulum (Mata
pelajaran dan alokasi waktu) meliputi: 1)holistik berbasis sains (alam, sosial,
dan budaya); 2)jumlah matapelajaran dari 10 menjadi 6; 3)jumlah jam bertambah 4
JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran.
Proses Pembelajaran mengalami perubahan meliputi:1)Pembelajaran Tematik
Terpadu; 2)Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan
Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan,
Menyimpulkan, dan Mencipta; 3)belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas,
tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat; 4)guru bukan
satu-satunya sumber belajar; 5)sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi
melalui contoh dan teladan.
Penilaian Hasil Belajar : 1)Penilaian berbasis kompetensi;
2)ergeseran dari penilain melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan
berdasarkan hasil saja], menuju penilaian autentik [mengukur semua kompetensi
sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil];
3)memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar
didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal) ;
4)penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL ;
5)mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama
penilaian .
Ekstrakurikuler meliputiPramuka (wajib),UKS,PMR, Bahasa Inggris dan
atau disesuaikan kebutuhan.
C. SKL, KI, dan KD
Hubungan SKL,KI, dan KDdapat disimpulkan sebagai berikut: KD dikembangkan
dari KI; KI dikembangkan dari SKL; SKL meliputi sikap, keterampilan dan
pengetahuan; KI terdiri dari KI.1, KI.2, KI.3 dan KI.4; KI.1 (sikap spiritual)
dikembangkan dalam KD1.1, KD1.2, KD1.3 dan KD1.4; KI.2 (sikap sosial)
dikembangkan dalam KD2.1, KD2.2, KD2.3 dan KD2.4; KI.3 (pengetahuan)
dikembangkan dalam KD3.1, KD3.2, KD3.3 dan KD3.4; KI.4 (keterampilan)
dikembangkan dalam KD4.1, KD4.2, KD4.3 dan KD4.4; KD dikembangkan dalam
indikator.
Jumat, 07 Februari 2014
Langganan:
Postingan (Atom)